7 Alasan Kenapa Pak Umuh Layak Jadi Pelatih Persib

Setelah Drago Mamic secara resmi mengajukan surat pengunduran diri sebagai pelatih Persib, secara de facto kursi pelatih Persib pun kosong. Agenda paling mendesak berikutnya bagi manajemen Persib adalah mencari suksesor Drago Mamic.

Apa pun dan siapa pun yang terpilih, pelatih baru akan menghadapi banyak pekerjaan rumah. Dari mulai melakukan seleksi dan rekrutmen pemain baru, sinkronisasi pelatih dengan manajemen yang selama ini panas-dingin, memulihkan kepercayaan diri pemain dan yang tidak kalah penting harus bisa memberikan prestasi yang lebih baik dari Drago Mamic.

Menilik beban berat yang dipikul oleh pelatih baru itu, maka menurut hemat kami tidak ada kandidat yang lebih baik selain Bapak Haji Umuh Muchtar. Bersama Haji Dedi Firmansyah, Bapak Haji Umuh Muchtar kami yakini akan mampu mengembang tugas sebagai duet pelatih Persib Bandung. Duet maut Bapak Haji Umuh Muchtar dan Dedi Firmansyah punya peluang menyamai prestasi duet Nandar Iskandar dan Max Timisela yang mempersembahkan Juara Perserikatan 1986 atau duet Ade Dana dan Dede Rusli yang mempersembahkan Juara Perserikatan 1991 bahkan duet Indra Tohir + Jajang Nurjaman yang mempersembahkan gelar Juara Perserikatan 1994 dan Juara Ligina I.

Berikut 7 alasan kenapa Bapak Haji Umuh Muchtar layak menjadi pelatih Persib:

  1. Beliau dikenal memiliki wibawa tinggi yang disegani. Dengan para pengawal tegas dan berbadan tegap serta bersafari yang selalu mendampinginya, kemungkinan tidak akan ada pemain yang berani melawan keputusan dan kehendak Beliau. Ini penting demi kedisiplinan pemain Persib yang selama ini dikenal terlalu dimanja dengan bonus.
  2. Beliau memiliki wawasan dan visi permainan yang brilian. Beliau sangat tahu kehebatan skema permainan 2 striker. Itu terbukti saat Beliau dengan jitu menjelaskan kenapa Persib bermain dengan 1 striker saat kalah 2-0 melawan Gresik United. Berikutnya, saat menghadapi Persiba Balikpapan, visi dan wawasan Beliau tentang strategi memasang 2 striker dipakai oleh Mamic. Hasilnya? Kalah 2-1. Bagus sekali, bukan? Yang tadinya kalah 0-2, terbukti berikutnya hanya kalah 1-2. Keren sekali, bukan?
  3. Beliau juga memiliki perhatian yang luar biasa dan mendetail, bahkan termasuk dalam hal eksekusi tendangan bebas. Seperti terlihat dalam wawancara setelah pertandingan melawan Gresik United, Beliau dengan sangat perhatian begitu peduli dengan siapa yang sebaiknya melakukan tendangan bebas. Tidak ada manajer yang punya perhatian sedetail beliau, bahkan Berlusconi, Moratti sampai Abramovich pun tidak seperhatian beliau. There’s only one, Wa Haji!
  4. Beliau juga memiliki loyalitas yang luar biasa. Jika jadi pelatih, mungkin hanya Beliau yang akan memberikan semua gajinya pada pemain. Bonus, bonus, bonus, bonus, bonus. Jika Beliau menjadi pelatih, mungkin hanya Beliau juga satu-satunya pelatih yang tiap kali sesi latihan akan mentraktir bobotoh yang hadir dengan memborong makanan yang dijual di lapangan. Ini akan menjadi insentif luar biasa bagi bobotoh.
  5. Beliau juga sangat memiliki konsistensi dalam mendampingi tim di bangku cadangan. Belum jadi pelatih sekali pun, beliau tidak pernah absen di bangku cadangan. Saking konsistennya, kadang Beliau pun duduk di bench bersama putranya. Ini spirit dan konsistensi luar biasa yang layak dicontoh dan ditiru oleh Berlusconi, Moratti dan Abramovich.
  6. Beliau juga punya kemampuan sebagai talent scout yang hebat. Sebelum pelatih diangkat di awal musim, Beliau dengan instingnya yang luar biasa mampu mengendus bakat-bakat hebat di tim nasional sehingga pemain-pemain tim nasional itu pun bisa diboyong ke Persib Bandung.
  7. Dengan beliau ditunjuk menjadi pelatih, maka PT PBB bisa melakukan penghematan. Job desk manajer, talent scout, dan negosiator akan diemban oleh Beliau seorang sehingga tidak perlu mengeluarkan tambahan pengeluaran gaji.

Dengan 7 alasan itulah kami berkeyakinan Bapak Haji Umuh Muchtar akan sangat layak menjadi pelatih Persib. “Kagok negro,” kalau kata filsuf dari Zimbabwe mah.

52 thoughts on “7 Alasan Kenapa Pak Umuh Layak Jadi Pelatih Persib

  1. mantabs analisa na..semoga wa haji jadi bersemangat setelah membaca artikel ini..ayoo jadi pelatih wa haji

  2. eta pisam lah,,,kagok negro sakalian,,cik kita buktikeun omonganna sesuai teu jeung praktek si anjeunna…

  3. kalimat terakhir poin ke 1 tidak sinkron dengan kalimat-kalimat awal poin ke 4.
    dan semoga solusi dari anda tersebut tidak ada unsur ‘sindiran’ (saya rasa sih masih ada) yang menimbulkan ‘cibiran’ baru bagi yg bersangkutan.
    yaah whatever, yg penting jaya selalu buat persib.

    1. that’s why, menurut saya juga kalo mau memposting sesuatu harus objektif dan bersih dari ‘mengintimidasi’ sesuatu/seseorang. kalo yg ini (maaf) menurut saya malah justru cenderung mengundang netizens untuk mencibir/intimidate yg bersangkutan di atas. hemm..
      dan kalo mmg situasinya sudah spt sekarang ini, yg dibutuhkan justru tulisan-tulisan penyemangat/pemersatu, dsb.

      1. harus bersih dr mengintimidasi? apa manajer kurang intimidatif saat menggoblok2in coach mamic di depan wartawan dan di rekam dan diunggah di mana2? apa manajer kurang provokatip saat men-sarap2-kan pemain Moses (biar gimana pun saat itu moses msh pemain persib? kritik anda pertama2 layak disorongkan pada manajer lebih dulu.

        3 tahun manajer memperlakukan persib jiga milikna sorangan. ngomong sangeunahna. kritik ini belum seberapa loh. kalau ga mau dikritik, jangan duduk di jabatan publik seperti persib. kenapa manajer bebas sangeunahna ngritik pelatih tapi marah kalau dikritik?

        1. Sebelumnya saya klarifikasi, posisi sy di sini bukan yang ‘pro umuh’ atau ‘kontra umuh’. Hanya saja sy merasa sedih kita sbg sodara saling mencibir satu sama lain.
          Menanggapi pa umuh yg pernah mengintimidate pelatih n pemain di depan umum, saya tentu juga gak setuju, tapi justru bagi saya tidak lantas mencibir balik beliau. Itulah sebabnya kita harus membuktikan bahwa kita ‘berbeda’ dari pa umuh. Toh?
          Hem, lihat kalimat saya yg terakhir kang,
          “DAN KLO MMG SITUASINYA SDH SPT SEKARANG INI, yg dibutuhkan justru tulisan-tulisan penyemangat/pemersatu, dsb.”
          saya bilang, kalo situasinya udah separah ini (saling cibir and ttp ngrasa no problem), lebih baik cari solusi bareng-bareng, bukannya menambah bahan untuk dijadikan bahan cibiran. Gitu doank sih inti dari maksud saya.

          1. 3 tahun manajer didiamkan tanpa dikritik secara tegas dan jelas. pendiaman hanya membuat beliau bersikap makin semena-mena, seperti yg sudah terjadi dlm 3 tahun terakhir dan berakumulasi pada hari2 terakhir ini. ini tulisan kritik, dan itu yg dibutuhkan oleh persib dan manajer: orang dekat yg mau menkritik manajer. pendiaman hanya membuat dia merasa tidak ada yg salah dg langkah2nya selama ini. pendiaman hanya membuat beliau berpikir semua orang masih mendukungnya. 3 tahun intervensi sudah lebih dari cukup!

        2. Hampura kang, kalo komen-komen saya menyakiti pride seseorang (penulis), pembaca, kelompok, golongan, ataupun komunitas tertentu. Mungkin bahasa saya masih kurang pantes dikonsumsi umum, dsb.

          1. Makanya kalo ada isu lagi mengembang, pelajari dulu neng… Jangan asal mangap. Kamu ngga tau sakitnya hati kami sebagai bobotoh. Berbagai cara telah dilakukan teman2 bobotoh, tapi nihil. Neng tau itu?

          2. @mang Odon “Berbagai cara telah dilakukan teman2 bobotoh, tapi nihil. Neng tau itu?”, kuring hayang nyaho naon wae nu geus dilakukeun ku bobotoh teh…

      2. naha ai aya bobotoh nu ngritik manajer psati langsung dianggep provokatip? naha ai bobotoh kecewa dg umuh dianggepna memperkeruh suasana? salah wae ai ngritik umuh mah.

        1. Loh saya setuju dengan kritikan, tapi bukan cibiran. Dan saya bukannya gak melihat 1 ato 2 yg mencibir, bukan mengkritik.
          Hemm hampura lah kang, kalo komen-komen saya menyakiti pride seseorang (penulis), pembaca, kelompok, golongan, ataupun komunitas tertentu. Mungkin bahasa saya masih kurang pantes dikonsumsi umum, dsb.

          1. @vita kim, ai didinya ngritik #votepersib oge gayana mencibir (di fb anjeun), tapi apa didinya ngritik klaim manajer perkawis 70% bobotoh ingin mamic dipecat (padahal teu puguh metodena, iraha surveyna, dll)? teu nanaon sih ngabela manajer, kaleum weh, bebaskeun mang, tong asa-asa

        2. @persibsalawasna,
          that’s why kang, sekali lagi hampura kalo opini-opini, juga komen-komen saya menyakiti pride seseorang (penulis), pembaca, kelompok, golongan, ataupun komunitas tertentu. Mungkin bahasa opini yg awalnya saya buat se-objektif mungkin justru masih cenderung berat sebelah…

  4. #KAGOKKUMIS… beliau sudah lesensi A-Z kepelatihan dari camat tanjungsari dengan nilai sangat tebal,setebal amplop dengan cap useup dan kumis !!! #UMUHFORCOACH #KAGOKNEGRO

  5. Ahhahaaa…kagok negro…asa di lembur

    saya mah bebas lah rek saha wae, kagok negro…ahhaahaaa…teu kuat aing nahan seuri

    juaraaa..mmphmmphh..salam kagok negro

  6. Yaa sudahlah,,
    Pasrahkan saja..
    Kita sebagai bobotoh hanya bisa mendukung dan berdoa semoga persib menjadi lebih baik..
    Pro-kontra pasti akan selalu ada..
    Ɣªήğ pasti ♏ãћ eta,kagook negro n omat sanguan..!!!
    ​​”̮♡hϱ♡hϱ♡hϱ♡”̮ 😀

  7. Orang2 dekat yang mengkritik beliau sudah dibungkam terlebih dahulu.
    Bahkan org yg pertama memunculkan #votepersib, langsung dipanggil untuk menghadap wa haji untuk mempertanggung jawabkan hal itu.
    Yg saya takutkan org yg pertama memunculkan #votepersib ini hidupnya sudah tidak aman dan nyaman dibandung.
    Kenapa harus dipanggil kalau memang wa haji terbuka oleh kritikan
    kenapa harus dipanggil kalau memang wa haji tidak haus akan kekuasaan..

    punten ah ngacapruk 😀

  8. Geus lah tong raribut,jiga nu hareu-euh we,bobotoh mah tugasna ngadukung jeung lalajo,teu kudu milu riweuh..rek umuh,rek emeh,rek omoh,,pokonamah ulah hilap SANGUAN !!!!

  9. Nepangkeun:
    Abdi wartawan persib ti salahsawios tv lokal di bandung,pribados kenal caket sareng pengurus maupun manajemen persib bandung,bade masihan bocoran sakedik supados teu janten polemik dan parasea,ada 2 kesalan Dada rosada dalam hal ini
    1.Mengangkat Zaenuri Hasyim sebagai komisaris(beliau bukan pecinta persib dari dulu,dan beliau cenderung pebisnis)
    2.Menjadikan PT PBB yang di pimpin Glen Sagita menjadi konsorsium.
    sedikit bocoran lagi,untuk sekatang yang lebih banyak menentukan dan memutuskan suatu keputusan adalah KOMISARIS,kalo hemat saya manajer jadi dilema..ku bobotoh di tuntut kudu kieu kudu kitu,ti luhur di tunjuk kudu kieu kudu kitu oge
    Silahkan akang2 untuk bersikap lebih bijak dalam menanggapi persoalan ini
    Persib salawasna

    1. justru alus lin lamun pebisnis….da bisnis mah pasti saaliran jeung prestasi mun prestasi alus bisnis oge alus jadi teu masalah…

      sabenerna mah si umuh mun teu loba omong ka media leuwih alus masalahna ayeuna anjeuna loba ngomong ka media jeung ngomongna asup ka wilayah omongan pelatih…

      eta nu dituntut ku bobotoh mah…tong loba omong jeung sabar da prestasi mah mahal na dina proses jeung lila…

  10. punten ah Wa Haji Umuh bilih kecap ti wargi bobotoh te marenah di rasa ku Wa Haji.

    punten oge da bobotoh mah tos cekap rasa nyeri na ningal Persib nu milik urang sarerea di aduk2 te paruguh ku sikep wa haji.

  11. selamatkan persib kita!!!

    gara-gara si uwa, PERSIB janten acak”an. nu kedahna terkonsep rapih janten acak’an da ku si uwa. pemaen nu kedahna maen angge hate (loyal) janten royal gening ayeuna mah, ogoan.

    LOYALITAS bukan Royalitas! Tanpa hati lebih baik mati!
    #saveourpersib #lovepersib #hateumuh #umuhturun

Leave a Reply to bootbois Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *