Persib Bandung akan memulai lawatan tour Papua nya pada hari ini, Kamis, 23 Februari 2012 di stadion Pendidikan Wamena. Pasukan maung Bandung akan mengemban misi yang teramat sangat sulit disana. Seperti kita tahu, bisa merebut poin 1 saja di wamena adalah hal yang menggembirakan. Tercatat baru Persipura dan Arema Indonesia di beberapa musim lalu yang mampu menumbangkan Persiwa di kandangnya. Sedangkan Persib Bandung sendiri, dari 3x lawatan ke Wamena, semuanya berakhir dengan kekalahan. Lebih dari itu, Persib “hanya” mampu mencetak 1 gol melalui Lorenzo Cabanaz di menit 72’ pada 1 Agustus 2008 dan menderita 8x kebobolan sejak tahun 2008 di Wamena.
Persiwa memang dikenal sebagai tim yang jago kandang. Bahkan beberapa pelatih yang melakoni tour Papua biasanya memilih untuk “mengorbankan” salah satu partai diantara dua partai (melawan Persiwa dan Persipura) pada laga di tanah Papua. Jika ingin fokus merebut nilai di Persipura, mereka biasanya menyimpan para pemain andalannya di Wamena. Begitupun sebaliknya, jika ingin mengambil poin di Wamena, mereka memilih untuk mengorbankan partai di Persipura. Bahkan ada strategi yang lebih ekstrim, ada sebagian tim yang bersikap “realistis” dengan hanya membawa pasukan-pasukan muda dan lapis dua nya karena menganggap mencari kemenangan di 2 tour Papua adalah misi yang sangat mustahil.
Berita yang cukup menggembirakannya adalah, hal itu tidak ada di kepala Drago Mamic. Minimal dari beberapa statement terakhirnya di media. Mamic tetap optimis bahwa tradisi bisa dipatahkan. Dia masih percaya bahwa sepakbola tetaplah sepakbola yang tidak bisa dihitung secara matematis. Akan ada dua tim yang memulai kick off dengan peluang sama besar 50:50. Entah seberapa kuat materi pemain, tradisi, faktor nonteknis, atau apapun itu, Drago tetap yakin akan teori tersebut. Mamic membawa 20 pemain terbaiknya untuk berperang di tanah Papua.
Persib saat ini ada di posisi 6 klasemen dengan 21 poin, sedangkan Persiwa ada 2 strip diatasnya dengan 23 poin. Persib datang ke Wamena dengan kondisi tim yang baru saja merebut poin sempurna (9) dari 3x kemenangan beruntun.
Bedah Taktik
Dengan absennya Kapten Maman Abdurrahman, akan ada 2 hal yang menarik untuk dipertanyakan. 1. Siapakah yang akan mengisi posisi Maman untuk menjaga tembok pertahanan, 2. Siapakah yang akan menjadi kapten di Partai di wamena?
Di beberapa sesi latihan terakhir, Mamic nampaknya akan memproyeksikan pemain serba bisa Toni Sucipto yang menjadi Center back bersandingan dengan Abanda. Memang ada Nama Robbie Gaspar yang telah pulih dari cedera, tapi asumsinya, memang agak riskan memasang pemain yang hampir 1 bulan lebih tidak menyentuh bola. Tetap akan ada masa recovery yang harus dijalani untuk mengasah lagi feeling ball Gaspar setelah lama melakukan proses pemulihan. Maka, menjadi reasonable menempatkan Toni Sucipto di pos itu. Alasan kedua adalah, dengan dipindahkannya Toni di pos bek tengah, maka ada kemungkinan Mamic ingin memastikan bahwa lapangan tengah berhasil dikuasai. Hal yang lagi-lagi menjadi masuk akal karena Gaspar memang menjadi lebih kompeten di pos lini tengah. Artinya, jika ingin memastikan garis pertahanan aman, maka, sejatinya harus ada barikade awal di posisi garis tengah untuk memastikan pos defensive line kita tidak langsung tertembus.
Akan ada 2 skenario formasi yang kemungkinan dimainkan Fantasy Mamic di awal laga. Pola 4-2-3-1 dengan Gaspar dan Hariono di pos double pivot, atau pola 4-4-2 yang telah memberikan 3 kemenangan beruntun di 3 partai terakhir.
Dengan melihat karakter Mamic yang sangat hati-hati, tim dari mengbal memprediksi Mamic akan menurunkan skuad dengan pola awal 4-4-2. Asumsinya, Robbie Gaspar belum fit betul, jikapun dimainkan, pilihan bijaknya adalah dengan tidak memasang Gaspar 90 menit full. Selain butuh adaptasi lagi dengan feeling ball, potensi kambuhnya cedera merupakan pertimbangan lain dalam hal ini. Toni Sucipto akan didorong turun ke belakang, maka duet di lini tengah akan menjadi milik Hariono dan Miljan. Berikut prakiraan formasi kedua tim yang akan turun:

Persiwa yang dilatih Mario Gomes de Oliviera biasanya bermain dengan pattern awal 4-4-2 yang menjadi 4-3-3 dengan dengan naiknya Erick Weeks menjadi tridente di depan Arey dan Boakay Edi Foday. Tim ini hampir tidak pernah mengganti pondasi inti skuadnya dari beberapa musim terakhir.
Mereka tetap mengandalkan poros Yesaya Desnam di lini belakang, Peter Rumaropen di lini tengah, dan duet Boakay Edi Foday dengan Erick Weeks di depan. Tiga pondasi lini belakang, tengah dan depan yang tidak pernah diganti siapapun pelatihnya. Artinya, secara skema, siapapun pemain baru yang masuk, adaptasinya hanya tinggal mengikuti alur permainan dari pondasi itu. Tidak perlu ada perubahan karakter bermain secara frontal. Ini yang menyebabkan posisi Persiwa di klasemen setiap musimnya selalu stabil di papan atas.
Persiwa mempunyai duet Jaelaniu Arey dan Boakay Edi Foday yang akan didukung Erick Weeks Luis yang menyerang dari lini kedua bersama Peter Rumaropen, Isaac Konon akan menjaga keseimbangan lini tengah mereka. Di belakang, Yesaya, O.K John, Shibakoya Yuichi dan Firly Apriansyah akan coba menahan gempuran dari lini depan Persib.
Persiwa pun sangat berbahaya di dalam bola-bola mati. Ada Erick Weeks yang harus diwaspadai di posisi ini. Tembakannya akurat, bisa langsung menjadi attemps on target yang membahayakan. Apabila ada bola mati yang diumpan semodel tendangan penjuru, skema set piece Erick Weeks tetap berbahaya. Karena ada 4 orang yang biasanya jadi tujuan melakukan aerial duel. Yaitu O.K John, Boakay, Yeasaya, dan Yuichi. Keempat orang ini mempunyai kemampuan diatas rata-rata dalam melakukan aerial duel, selain karena postur mereka memang memungkinkan untuk melakukan hal itu. Menghindari pelanggaran-pelanggaran di depan kotak penalty dan sebisa mungkin meminimalisasi Persiwa mendapat tendangan penjuru harus sesegera mungkin dipastikan.

Secara skematik, permainan Persiwa tidak terlalu istimewa. Menjadi terlihat istimewa karena memang kemampuan individu para pemainnya dalam menggiring bola tergolong baik. Khas bakat-bakat alam dari Papua. Jika sedang dalam mood terbaiknya, Erick Weeks dan Boakay Edi Foday adalah dua orang yang benar-benar akan merepotkan. Artinya, jika Zulkifli, Hariono, dan Abanda bisa mematikan mereka, tugas Persib hanya tinggal menyerang. Karena, melalui dua orang itulah sebenar-benarnya suplai bola ke Rumaropen, atau Jaelaniu Arey biasanya mengalir. Bahkan tidak jarang mereka melakukannya sendiri.
Maka, hal pertama yang harus dilakukan para punggawa Persib adalah, memastikan Erick Weeks dan Boakay Edi Foday tidak bermain dengan nyaman.
Di Persib sendiri M. Ilham dan Atep akan menjadi tumpuan penyerangan. Lini tengah dan belakang Persiwa tidak sehebat pos penyerangan mereka. Atep dan Ilham dengan kemampuan individunya harusnya bisa melewati Firly dan Yesaya di kedua flank kanan dan kiri. Jika skema ini berhasil, kemungkinan membuat peluang akan semkin terbuka. Moses akan dikunci habis oleh O.K John. Radovic akan coba membuat irama permainan menjadi tidak terlalu cepat, dan Hariono akan menjadi orang yang sangat sibuk menjaga benteng pertama pertahanan. Dengan melihat karakter Miljan yang cenderung jarang memasuki area garis penalty lawan, maka harapannya ketika menyerang ada di pos poacher dan kedua flank. Aliyudin pernah mencetak gol di Wamena, semoga hal itu bisa diulang. Dengan kecepatannya, Ali, Atep dan Ilham akan menjadi tumpuan pos lini serang Persib.
Lalu, bagaimanakah dengan misteri kapten? Siapa yang akan dipilih Mamic untuk memimpin perang di Wamena? Ada beberapa nama yang pantas dikedepankan, Atep, Radovic, Abanda, Hariono, Gaspar dan bahkan beberapa hari terakhir berkembang rumor bahwa Toni yang akan menjadi kapten. Entah siapapun yang dipilih Mamic nantinya, yakinlah bahwa itu semua atas pertimbangan matang dan memang keputusan yang terbaik. Tapi kalau boleh memprediksi, akan ada 2 nama yang mengerucut nantinya. Yaitu Abanda dan Radovic. Keduanya mempunyai influence buat tim, sudah berada di tim dengan durasi yang lama, dan mempunyai jiwa memimpin dengan baik. Beberapa faktor tadi dirasa cukup untuk dijadikan modal memimpin di Wamena.
Maka, jika ada yang harus dipilih, dengan melihat factor Abanda Herman yang lebih mampu berkomunikasi melalui bahasa Indonesia yang lebih baik dibanding Radovic, kami menyimpan nama Abanda di pos pertama sebagai calon kapten yang akan memegang tanggung jawab di Wamena. Baru kemudian Radovic ada di posisi selanjutnya.
Mengutip apa kata Mamic, bahwa tradisi bisa terpecahkan, maka, semoga saja Maung Bandung bisa mendapat poin di Wamena. Karena sejauh ini, Mamic secara rekor telah berhasil memecahkan beberapa mitos yang selama ini terasa sulit dipecahkan.
tah nu di antos kaluar oge 😀
waaah daebak! 😀