Preview Mitra Kukar vs Persib: Bermain dengan Micro Tactic

Persib Bandung akan melakoni laga away. Laga away ke pulau Kalimantan kali ini akan lumayan berat, dikarenakan persib akan melewati rangkaian tur borneo melawan Mitra Kukar dan Persisam, dua kesebelasan yang oleh Raja Isa (pelatih PSMS) disebut sebagai “timnas I” dan “timnas II”.

Pada tur Kalimantan pertamanya, Persib akan coba dijajal kemampuannya oleh Mitra Kukar di Tenggarong pada hari Sabtu, 14 Januari, 2012. Maung Bandung datang dengan modal tak terkalahkan di enam partai ISL terakhir dengan hasil tiga kali menang dan tiga kali menuai hasil imbang.

Bedah Taktik

Dalam dua partai terakhir, Drago Mamic membuat kejutan dengan bermain menggunakan dua pola awal yang berbeda. Pola awal 4-2-3-1 yang bertransformasi menjadi 4-1-2-3, 4-1-2-1-2 lalu 4-3-3 ketika melawan PSAP Sigli dan pola awal 4-4-2 ketika melawan PSMS Medan yang berubah di menit-menit akhir pertandingan menjadi 4-3-3. Ini menunjukan bahwa Drago Mamic bisa kapan saja mengubah skema permainan sesuai kebutuhan tim di lapangan. Dan bermain dengan beberapa pola yang bertransformasi di tengah-tengah permainan seperti ini dikenal dengan sebutan “micro tactic”.

Sedangkan Mitra Kukar, Simon McMenemy penganut sistem 4-4-2. McMenemy hampir jarang untuk mengganti skema ini. Pola baku yang selalu dipakai Mitra Kukar ini menempatkan Lee Saong Min yang bertindak sebagai flank kiri sebagai titik sentral serangan bersama Nemanja Obric. Sistem ini hampir mirip dengan pola yang dipakai Deltras Sidoarjo dengan Shin Hyon Joon-nya yang menjadi salah satu otak serangan yang memulai pergerakannya dari arah flank kiri.

Dengan asumsi bermain tandang, Mamic idealnya akan bermain dengan pola 4-2-3-1, seperti di dua partai terakhir Persib, Mamic pun akan mencoba menggunakan Micro Tactic nya dengan berganti formasi ketika pertandingan.

Jika mengacu pada dua pertandingan terakhir, selalu ada kejutan di pos 3+1 pemain yang mengisi garis serang Persib. Artinya, Mamic tidak pernah menggunakan pola dan pemain yang sama di posisi itu pada line up awal yang turun di dua pertandingan terakhir. Dengan asumsi tampil baiknya duet Airlangga dan Aliyudin, serta belum benar-benar fitnya kondisi fisik Moses, dan dengan kondisi Atep yang setali tiga uang dengan Moses, maka, perkiraan Formasi awal Persib adalah sebagai berikut:

1. Persib skema awal vs Mitra Kukar 2011

Pola awal Persib menggunakan 4-2-3-1 yang mendorong Airlangga bermain di flank kiri, dengan Radovic yang bermain di depan double pivot Hariono-Toni serta Ilham yang bergerak bebas di flank kanan. Mereka semua akan mencoba mengalirkan bola-bola daerah kepada Aliyudin.

Jika formasi awal yang diturunkan dengan pemain-pemain ini, maka ada kemungkinan pola ini bisa berubah menjadi 4-1-2-2-1 dengan Toni bermain sebagai deep lying Midfielder, Miljan dan Hariono berada di depan Toni dengan area Miljan yang lebih condong ke daerah flank kiri, serta Ilham di kanan dan Airlangga yang bermain sebagai 2nd striker yang bermain di belakang Aliyudin yang berdiri cenderung di sisi striker sebelah kiri.

Lihat gambar di bawah ini:

2. Persib skema transformasi vs Mitra Kukar 2011

Melihat perubahan yang dilakukan Mamic akhir-akhir ini, tidak menutup kemungkinan juga apabila akhirnya Mamic menurunkan formasi “kejutan”. Jika ini terjadi, kemungkinan formasinya akan seperti ini (gambar 3) dengan poros Toni dan Hariono di double DM, Radovic sebagai AM, Ilham dan Atep mengisi flank, serta Moses yang di plot sebagai striker tunggal. Lihat gambar di bawah ini:

3. Persib vs Mitra Kukar 2011

Sementara di Mitra Kukar, pembagian area formasinya akan seperti ini (lihat gambar di bawah). Mereka bermain 4-4-2 : Hendro Kartiko, Gamal, Hamka Hamzah, Njanka, Isnan Ali; Arif Suyono, Obric, Bustomi, Lee Saong Min; Jajang Mulyana, Bent.

4. Skema Mitra Kukar 2011

Jika Persib bermain dengan skema 4-2-3-1 dengan Radovic sebagai AM, Persib akan menemui kesulitan karena Radovic akan head to head langsung dengan Achmad Bustomi. Selama ini Bustomi dikenal sebagai smart DM di mana dia lebih banyak bermain menggunakan visinya dibanding kekuatan beradu fisik. Bustomi akan mencoba mendominasi di pos ¾ lapangan sendiri. Apabila ini terjadi, akan ada kecenderungan bola akan lebih banyak berputar di area duelnya Bustomi dan Radovic. Dengan kemampuan defending Radovic yang buruk, Bustomi akan amat sangat leluasa mendikte permainan.

Namun beda hal nya jika yang dipasang untuk berduel dengan Bustomi adalah Airlangga, Hariono, atau bahkan Toni Sucipto. Dengan kemampuan pressing yang lebih baik dibandingkan Radovic, ketiga pemain ini mampu secara cepat menutup area gerak Bustomi. Jika Bustomi terkunci, Maka Nemanja Obric pun harus menjemput bola dari wilayah pertahan kukar, ini artinya skema penyerangan Mitra Kukar melalui flank ataupun bola direct ke striker mereka akan sedikit tersendat.

Mitra Kukar pun mempunyai dua flank dengan dua karakter yang berbeda. Lee Saong Min di kiri merupakan flank dengan kecenderungan area gerak ke tengah, artinya dia bukan winger murni yang daerah oprasinya menyisir lapangan. Lee akan sangat berbahaya jika Bustomi bisa merajalela di pos nya. Dan kerja samanya dengan Obric merupakan mesin utama pakem penyerangan Mitra Kukar musim ini. Sedangkan Arif Suyono merupakan winger murni, karakter bermainnya lebih condong menyisir sayap dan melepaskan umpan crossing.

Jika Nasuha yang dipasang di bek kiri, maka tugasnya adalah mengunci Arif suyono agar tidak dengan mudah melepaskan crossing langsung ke Marcus Bent ataupun Jajang Mulyana, karena apabila bola crossing berhasil dikirim, jika tidak menusuk ke gawang, bola crossing yang biasanya dimenangkan oleh Bent, akan coba dipantulkan ke lini kedua yang ditempati oleh Obric. Di situasi itu, Obric bisa sangat berbahaya karena mempunyai tendangan langsung yang akurat. Satu gol Obric ketika melawan Persipura lahir melalui skema ini, sedangkan satu gol Jajang ketika melawan PSPS hadir via umpan crossing dari flank di wilayah kanan.

Pada situasi menyerang yang dominan, biasanya kedua centre back Mitra Kukar sering melakukan overlap ke depan. Njanka dan Hamka sering ikut membantu penyerangan. Yang membedakan, area gerak Njanka apabila ikut menyerang lebih sering menuju ke flank kanan, sedangkan Hamka Hamzah lebih sering menusuk ke wilayah tengah. Sudah karakter Hamka bermain dengan mind set seperti ini. Apabila terjadi situasi seperti ini, akan menjadi sangat menguntungkan bagi Persib, dikarenakan Kukar sendiri tidak mempunyai gelandang bertahan bertipe destroyer. Artinya, lini tengah Kukar cenderung hanya bisa menyerang dan lemah ketika bertahan. Poros Bustomi-Obric akan kesulitan jika menghadapi permainan cepat dengan pressing tinggi. Persipura contohnya, mereka berhasil mendominasi lini tengah ketika melawan Kukar karena menyimpan pemain-pemain cepat di lini itu, termasuk Boas. Ini berarti ada celah yang bisa dimanfaatkan apabila Hamka dan Njanka sudah mulai meninggalkan posnya.

Kelebihan duet centre back Kukar adalah, mereka mempunyai postur tubuh yang tinggi. Akan sulit apabila Persib mencoba bermain dengan duel-duel bola atas melawan Hamka maupun Njanka. Salah satu cara “mengalahkan” mereka adalah dengan cara balap lari. Di pos ini, Hamka bisa di eksploitasi. Dengan Njanka yang hampir tidak pernah membuat blunder selama bermain, maka, mengeksploitasi Hamka adalah pilihan logis. Dengan kemampuan intercept yang cenderung jelek, Hamka bisa sangat sering membuat pelanggaran yang tidak perlu. Keuntungan untuk Persib yang mempunyai kemampuan lebih pada situasi set piece. Berdasarkan prosesnya, mayoritas gol Persib dicetak melalui set piece (& pinalti) yaitu sebanyak enam gol.

Adapun pada sektor penyerangan mereka, Jajang Mulyana akan mencoba show off kepada Persib. Dia pasti ingin menunjukan kemampuan terhadap tim idola masa kecilnya. Bagaimanapun Jajang yang notabene putra asli Jatinangor, adik dari mantan pemain Persib Nyangnyang Juhana dan mempunyai darah pituin, pasti ingin menunjukan bahwa dia adalah striker yang handal. Akan selalu ada rasa faktor kedekatan emosional ingin “diakui” oleh setiap orang yang berdarah sunda bahwa dia sebenar-benarnya layak membela Persib Bandung. Satu satunya cara adalah bermain maksimal melawan Persib. Faktor psikologis Jajang akan membuat dia tampil menggebu-gebu.

Dibarengi dengan kemampuan finishing yang baik (12 gol yang dihasilkan Kukar, 4 di antaranya dicetak oleh Jajang), dia akan menjadi ancaman yang mengerikan buat lini pertahan Persib. Belum lagi duetnya bersama Marcus Bent yang bisa bermain sebagai tembok dan juga finisher. Hal yang cukup melegakan bagi duet Maman dan Abanda adalah, baik Jajang maupun Bent, adalah bukan tipe pelari cepat. Artinya Maman dan Abanda tidak harus melakukan hal yang paling mereka benci yaitu adu balap lari.

Di sisi kanan, Zulkifli akan menghadapi Lee Saong Min, Lee akan banyak bergerak ke area tengah yang di situ juga merupakan pos Hariono. Ini artinya, Lee akan menghadapi Zul dan Hariono. Di sini akan terjadi duel yang menarik. Duel antara satu pemain yang handal dalam menyerang, melawan dua pemain dengan kemampuan bertahan nomor satu di Indonesia. Siapa yang lebih bisa mengendalikan emosi, dia yang akan menang.

Pertarungan menarik lainnya akan terjadi ketika Ilham melawan Isnan Ali. Isnan dengan karakter keras tanpa kompromi akan melawan Ilham yang akhir-akhir sering terlihat menggoreng bola terlalu lama. Dengan Asumsi Ilham akan berlama-lama dengan bola, maka akan terjadi banyak pelanggaran di sisi sebelah kanan penyerangan Persib ini.

Harus diperhatikan, bahwa 12 gol Kukar terbanyak (5 gol) terjadi pada menit 30’-45’. Pada zona menit itulah yang jadi zona rawan bagi Persib menilik mayoritas gol Kukar lahir pada zona menit itu. Pada zona yang sama, dari 7 laga terakhir (termasuk lawan Semen Padang) Persib hanya kemasukan 1 gol.

Sebagai perbandingan aspek goal threat kedua kesebelasan berdasar menit kejadian (baik kemasukan atau memasukan), lihat gambar di bawah ini:

goal threat kukar persib
Catatan lainnya adalah pada skenario pergantian pemain.

Kukar mempunyai Heru Nerly, Bobby Satria, Ardan Aras, Zulham Zamrun, Mahardiga Lasut, dan Saktiawan Sinaga. Sedangkan di Persib ada Jajang Sukmara, Hendra Ridwan, Budiawan, Atep, Moses dan Wildansyah. Tidak menutup kemungkinan, hasil akhir akan ditentukan oleh pemain pengganti. Hal ini bisa terjadi karena akan terjadi pertarungan yang menguras energi pada kurun waktu 0’ – 75’.

6 thoughts on “Preview Mitra Kukar vs Persib: Bermain dengan Micro Tactic

  1. Pertandingan yang aka berjalan menarik,, PERSIB Tinggal melakukan pressing ketta juga bermain taktis dan sabar,

  2. baru kali ini nih, liat website yang menayangkan sangat detail mengenai strategi, langsung di bookmark deh 😀 Sedikit pertanyaan nih, kalau strategi persib dengan materi pemain jika mereka semua bermain dalam kondisi terbaiknya itu gimana ya? tapi saya kira persib udah bagus di tengah, cuma dibelakang yang gampang kecolongan, saya kira persib harus cari bek yang sangat semangat dalam setiap permainannya seperti hariono, saya kira fabiano (persija) paling cocok buat duet sama abanda. tapi masalah slot pemain asing asia, saya kira persib bisa cari stopper asal australia yang tinggi, kuat, dan konsisten, mungkin bek muda kita bisa bermain lebih punya motivasi dibanding pemain yang sudah senior. seandainya bang mamic denger, hehehehe 😀

  3. Saya pikir akan sangat efektif apabila Persib melancarkan counter-attack cepat dan pressing tinggi, semantara Mitra Kukar bermain menyerang krn keuntungan bermain kandang. Kosentrasi tinggi lini tengah dan belakang sangat mutlak apabila Persib ingin meraih kemenangan. Sementara kemampuan set-piece Radovic hrs dimaksimalkan. Saya setuju dgn pendapat mengbal dgn memforsis M.Ilham untuk menggedor pos bek kiri Mita Kukar yg ditempati Isnan Ali, kemungkinan pelanggaran ataupun peluang akan sangat terjadi. Insya allah minimal menang 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *