Preview Deltras vs Persib: 4-1-3-2 vs 4-2-3-1

Kampanye meneruskan rekor bagus pada awal-awal pertandingan Indonesian Super League akan coba diteruskan Persib Bandung. Tim asuhan Drago Mamic akan menjalani partai tandang pertamanya di Gelora Delta Sidoarjo. Sore ini, Senin, 12 Desember 2011, Maung Bandung akan coba meladeni permainan anak asuh Jorge Peter Steinebrunner.

Setelah sukses mengemban misi mengamankan enam poin di kandang, inilah ujian berikutnya yang harus dihadapi oleh Persib. Di sinilah momentum awal pembentukan mental juara akan terlihat. Apabila sukses memenangkan pertandingan, atau minimal mencuri poin seri, kondisi tim akan semakin bagus. Efeknya, kepercayaan diri para pemain akan meningkat, dengan mentalitas dan kepercayaan diri yang kuat, maka, sehebat apapun tim yang akan dihadapi Persib nantinya, tidak akan menjadi kendala yang berarti. Sebaliknya, apabila Persib tidak mendapatkan poin, pekerjaan rumah Drago Mamic akan menjadi lebih banyak lagi nantinya.

Dua partai tandang pertama musim ini melawan Deltras Sidoarjo dan Persidafon Dafonsoro adalah kunci. Dan di Sidoarjo sore inilah perjalanan pembentukan mental itu akan dimulai.

Bedah Taktik

Seperti yang sudah diulas pada artikel mengbal sebelumnya tentang kehati-hatian Drago Mamic dalam memlih starting eleven, maka kemungkinan besar sebelas pemain pertama Persib yang turun di Sidoarjo nanti akan sama dengan dua partai sebelumnya dengan formasi sama tetap 4-2-3-1. Sedang Deltras Sidoarjo akan mencoba memainkan pola 4-4-2 yang dinamis. Keberadaan Juan Revi yang menjaga kedalaman membuat Deltras di lapangan bermain dengan 4-1-3-2.

Prakiraan susunan pemain sore ini:

PERSIB (4-2-3-1) : Jendri Pitoy; Zulkifli Syukur, Abanda Herman, Maman Abdurahman, Toni Sucipto; Robbie Gaspar, Hariono ; M. Ilham, Miljan Radovic, Atep, Airlangga.

DELTRAS (4-4-2) : Wawan Hendrawan; Benny Wahyudi, Purwaka Yudi, Mijo Dadic, Waluyo; Shin Hyon Joon, Walter Brizuela, Juan Revi, M. Fachrudin; Amos Marah, Sean Rooney.

Formasi 4-4-2 atau 4-1-3-2 yang diusung oleh Deltras Sidoarjo versus 4-2-3-1 yang diusung Persib Bandung

Apabila melihat kemungkinan susunan tim yang turun sore ini, maka skenarionya adalah, Deltras akan mencoba mengambil alih penguasaan bola di lini tengah. Dalam dua laga awal di kandang lawan (Persija dan PSPS), Deltras tampil berani keluar menyerang. Kendati kalah dari Persija, pelatih Persija sendiri mengakui bahwa timnya menang beruntung. Saat menghadapi PSPS, Deltras bahkan mengendalikan permainan sepankang babak  pertama. Itu semua terjadi di laga kandang, dan tanpa dua pemain asing yang masih terganjal urusan ITC. Main di kandang sendiri dengan Sean Rooney dan Amos Marah sudah bisa diturunkan pasti akan membuat Deltras menjadi jauh lebih percaya diri dan lebih agresif lagi.

Gambaran pertempuran yang akan terjadi sore ini adalah: Robbie Gaspar dan Hariono akan berduel dengan Brizuela dan Shin Hyon Joon. Maman dan Abanda akan melawan duet striker Deltras yang kemungkinannya akan ditempati oleh M. Yusuf dan Sean Rooney. M. fachrudin dan Waluyo akan berhadapan langsung dengan poros Ilham dan Zulkifli. Miljan akan dikunci habis oleh Juan Revi, Toni Sucipto dan Atep akan mencoba membombardir Benny Wahyudi di sisi kiri penyerangan Persib, dan Airlangga yang akan menghadapi dua orang sekaligus yaitu Mijo Dadic dan Purwaka Yudi.

Dengan kemampuan defending yang diatas rata-rata untuk standar Indonesia, prediksinya sisi kanan pertahanan Persib yang ditempati oleh Zulkifli tidak akan mudah ditembus oleh M. Fachrudin. Bagitupun apabila Waluyo mencoba memberikan bantuan overlaping pada sisi ini, Zulkifli masih sulit untuk mereka lewati.

Sedikit jadi masalah barangkali dari sisi kiri pertahanan Persib. Toni di atas kertas akan bertemu dengan Shin Hyun Joon. Pemain Korea ini bukan bertipe flank murni yang rajin menyisir lapangan. Bersama Brizuela, Shin akan memainkan peran sebagai semacam central-winger. Pengertiannya, Shin akan mencoba mengatur permainan dari sisi kanan lapangan tetapi bukan sebagai flank murni, melainkan pemain yang free role yang bisa bergerak dinamis ke area mana saja. Sebagai contoh, Robert Pires pernah memainkan peran menjadi central winger ketika bermain di Olympique Marseille.

Toni sudah pernah berhadapan dengan tipikal central winger ini saat menghadapi Persiram ketika Okto Maniani berpindah ke kanan sepanjang babak kedua menyusul ketidakmampuannya menembus Zul pada babak pertama. Begitu pindah ke kanan, Okto dengan ciamik memainkan peran sebagai semacam wide play-maker, di mana orientasi serangan selalu bermula dari posisinya. Toni cukup kesulitan saat itu. Hal serupa agak mirip terjadi saat menghadapi Sriwijaya ketika Ridwan terus-terusan merusak sisi pertahanan kiri yang dijaga Toni.

Toni harus meningkat kemampuan defending­-nya sore ini. Dan untuk itu, Gaspar pasti akan banyak membantu pekerjaan Toni, sebagaimana pada babak kedua Gaspar sukses membantu Toni dan membuat Ridwan mati kutu untuk kemudian ditarik keluar oleh Kashartadi.

Brizuela sendiri, selain akan menjadi pengatur serangan, dia akan banyak bergerak ke sisi Shin, saling bertukar posisi. Untuk situasi ini, Hariono masih bisa diandalkan. Jika lini tengah aman, dan itulah tugas Hariono, dia bisa membantu  kinerja Miljan ke depan. Tanpa bantuan dari lini kedua, amat berat bagi Miljan untuk bisa mengolah bola dengan baik. Deltras, melalui Juan Revi, berpeluang mematikan Miljan, terlebih pada menit 65an ke atas.

Pertarungan paling menarik akan terjadi pada poros ini. Maman, Abanda, Gaspar dan Hariono akan berhadapan langsung dengan Brizuela, Shin Hyon Joo, dan duet striker dari Deltras. Tugas poros Persib di sektor ini akan menjadi lebih berat lagi apabila Juan Revi mulai merangsek ke depan. Artinya, dengan melihat kecenderungan Radovic yang jarang “ada” ketika diserang, maka, duet Hariono-Gaspar akan menghadapi lima orang sekaligus (3 pemain tengah + 2 striker) pada area mereka.

Hariono dan Gaspar sukses menghentikan Ponaryo – Firman – Lim karena ketiga poros Sriwijaya FC itu bertipe passer, tetapi kali ini lawan yang dihadapi bertipikal berbeda. Shin Hyon Joon adalah tipe pemain yang bisa meliuk-liuk melawati dua sampai tiga orang pemain. Belum lagi ditambah Brizuela dan Juan Revi yang berkarakter sama keras. Artinya, Juan Revi tidak akan segan-segan meladeni permainan keras Hariono. Untuk pertarungan di lini depan, Sean Rooney dan Amos Marah berduet dan mencoba menggempur pertahanan Persib. Catatan khusus bagi Persib, inilah untuk pertama kalinya Abanda dan Maman akan berhadapan dengan lawan yang memakai dua striker setelah hanya menghadapi lawan dengan satu striker (Persiram dengan Boumsong dan Sriwijaya dengan Kayamba). Inilah catatan yang paling harus diwaspadai oleh lini pertahanan Persib. Hariono dan Gaspar akan banyak terlibat secara konsisten menjaga kedalaman mengingat skema 2 striker yang diusung oleh Deltras ini.

Maman dan Abanda harus menghindari pertemuan one on one dan juga menghindari balap lari. Sekali lagi, mari berharap poros Hariono – Gaspar bisa menghentikan segala jenis suplai bola ke para striker Deltras. Dengan begitu, intensitas kemungkinan serangan ke dua centre back bisa dikurangi.

Lalu, bagaimana cara Persib harus memulai penyerangan? Inilah pertanyaan paling menarik. Bukankah selama ini penyerangan terkuat Persib ada di sektor sayap? Artinya tipe tim seperti Deltras inilah yang disenangi oleh Atep dan Ilham. Dengan menumpuknya pemain Deltras di lini tengah mereka, maka kemungkinan ruang yang akan didapat oleh para winger Persib akan semakin besar. Dan disinlah letak dimana Persib bisa menekan area Deltras.

Deltras kita tahu diperkuat oleh dua full back Arema musim lalu, Benny Wahyudi di kiri dan Waluyo di kanan. Atep akan berhadapan dengan Benny dan Ilham akan berhadapan dengan Waluyo. Dengan kecenderungan permainan Persib yang mengandalkan flank, Atep dan Ilham bisa memberikan tekanan pada tepi pertahanan Deltras, terutama melalui serangan balik.

Pendeknya, lagi-lagi, inisiatif serangan akan banyak dilakukan dari flank. Di lini tengah, Juan Revi akan memastikan Miljan Radovic tak leluasa memegang bola. Kita ingat dominasi Juan Revi di lini tengah saat duel Persib vs Arema musim lalu yang berkesudahan 1-1.

Untuk itulah serangan balik menjadi opsi yang harus dipersiapkan dengan baik. Sejauh ini, Persib tidak pernah berhasil melakukan serangan balik yang bagus jika lawan bermain dengan dominan melalui tekanan agresif yang konstan. Faktor Miljan membuat kecepatan serangan balik seringkali terhambat.  Di sinilah kuncinya: sejauh mana Miljan bisa bermain lebih aktif sebagai jembatan penghubung dari DM ke striker dan/atau dari DM ke flank. Jika Miljan bisa main lebih bagus daripada saat menghadapi Sriwijaya, Persib punya peluang yang cukup berarti.

Untuk bisa mengganggu pertahanan Deltras, Mamic perlu menginstruksikan para pemain yang mengisi pos serangan untuk  berani melakukan permutasi posisi. Miljan sulit diharapkan bisa bergerak mobile secara konstan. Tetapi, dua flank dan striker yang dimiliki Persib, Atep-Ilham-Airlangga, dikenal punya kecepatan yang bagus sehingga bisa dimaksimalkan untuk mengacaukan pertahanan Deltras yang rata-rata punya postur bagus tapi sedikit lebih lambat dalam soal kecepatan.

Permutasi mungkin agak sukar dilakukan antara Atep dan Ilham secara fluid dan terus menerus.  Pertukaran posisi antara dua flank secara konsisten dan fluid membutuhkan intelijensia dan penegrtian yang sudah matang antara dua pemain. Atep dan Ilham terkendala di situ karena praktis baru bermain bareng pada musim ini saja. Kunci dari permutasi akan ada di diri Airlangga. Dia harus rajin bergerak ke sayap, untuk membiarkan kedua flank Persib masuk dan bertukar posisi dengan dirinya.

Satu lagi yang mungkin bisa menjadi celah bagi Persib. Formasi 4-4-2 (sebagaimana diungkapkan oleh Arrigo Sachi) secara teori sebenarnya menuntut/mengkondisikan high devensive line, atau garis pertahanan yang lebih tinggi dibanding 4-2-3-1 yang cenderung bermain lebih ke dalam atau memungkinkan devensive line yang lebih stay di kedalaman karena keberadaan dua double pivot atau dua DM. Ini bisa dimanfaatkan Persib. Hanya saja, lagi-lagi karena agresifitas dan mobilitas Miljan yang kurang, upaya untuk bisa memanfaatkan celah perangkap off-side dengan mengandalkan pergerakan dari 2nd line sukar diharapkan datang dari sosok Miljan. Akhirnya, lagi-lagi, Airlangga dan/atau Atep/Ilham yang akan melakukannya.

Adapun skenario pergantian pemain di Persib, nampaknya masih akan sama. Budiawan, Hendra Ridwan dan Aliyudin menjadi pilihan terdepan ketika Mamic butuh rotasi. Sigit dan Jajang Sukmara ada di list selanjutnya. Miljan Radovic harus menjadi perhatian Mamic. Jika Radovic sudah mulai kehabisan nafas, Mamic harus memikirkan skenario pasca-Radovic. Untuk apa mempertahankan pemain yang sudah habis nafas di lapangan? Persib tak bisa hanya berharap melulu dari set-piece.

4 thoughts on “Preview Deltras vs Persib: 4-1-3-2 vs 4-2-3-1

  1. PERSIB Bandung Harus Menampilkan Permainan bagus dan cepat, PERSIB Akan banyak menyerang pada pertandingan kali ini. Benar yangdikatakan Mengbal, Shin Hyun Joon dan Walter bukan bertipe sayap tapi agak merangsek ke tengah, PERSIB Punya celah di sisi kanan maupun kiri, Celah juga bisa terjadi di tengah, Seperti kita tahu bahwa pada pertandingan Deltras vs Persija, pertahanan deltras mudah ditembus oleh Umpan One Two, dan Bek deltras terlampau pelan dan bisa dikatakan tidak bisa berlari. Jika 2 DM Hariono dan Gaspar bisa menghentikan Agresifitas para pemain deltras lewat tengah, PERSIB Dipastikan akan merengkuh poin penuh pada laga tandang pertama.
    INTINYA BRAVO PERSIB!!
    INSYA ALLAH KITA MENANG………..

  2. Kayana nu jadi konci teh, Radovic & Hariono (Gerrard & Macherano)!! Suplai bola & pematah serang lawan !! Mantap lah priview na !! pokona mah hidup persib !! 3 point harus di dapat d laga kandang perdana !! Aaaamiiin Ya Alloh..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *